Portal berita online viral, politik, sehat, game, nasional, internasional, regional dan update info harian MERDEKA NEWS

Situs judi poker dominoqq online terbaik
situs poker uang asli 24 jam terpercaya situs judi poker online luar negeri situs adu bandar dominoqq terbaik situs poker online terpercaya tanpa robot situs casino game terbaik arena betting online terpercaya Indonesia

Kurang tidur bisa membuat seseorang menjadi pemarah

Kurang nya waktu tidur dimalam hari ternyata menjadi penyebab utama kebanyakan orang menjadi pemarah dan tidak memiliki batas toleransi yang tinggi.

Kurang tidur bisa membuat seseorang menjadi pemarah


Emosi tidak stabil, naik turun dan cepat naik pitam hanya karena hal-hal sepele banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dimana saja. Kurang tidur bisa membuat seseorang menjadi pemarah.

Bahkan sampai karena telalu sering kita sendiri sudah menolelir hal tersebut. Mungkin cepat emosi dan marah-marah adalah sifat dan watak orang tersebut. Ada juga yang mengatakan karena gula darah dan faktor genetika.

Akan tetapi sifat meledak-ledak tadi ada hubungannya dengan kurang liburan, kurang makan serta tidur yang cukup. Tapi banyak yang lebih menhubungkannya kearah negatif.

Ketika hasil studi kaitan anda antara cepat emosi dan tidur dipublikasikan banyak yang terkejut. Tapi hal ini bisa dibuktikan secara ilmiah.

Dari hasil penelitian yang tercantum di situs poker online ada menyebutkan hubungan langsung antara berkurangnya jam tidur dengan meningkatnya kemarahan seseorang.

Dari hasil penelitian sebelumnya sendiri sudah pernah mengungkap langsung emosi negatif seperti kecemasan, kesedihan secara berlebihan dapat menurunkan emosi positf seperti antusiasme dan kebahagian.

Bila tubuh diselimuti energi negatif maka akan lambat laun akan mempengarunhi emosi individu tersebut secara keseluruhan.

Sedangkan dari hasil studi yang dilakukan oleh Iowa State University bahwa kurang tidur dapat meningkatkan kemarahan dan secara langsung menyebabkan orang suka marah dan timbulnya dominasi energi emosi negatif.

Dari hasil ujicoba langsung kepada relawan penelitian yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama memiliki rutinitas tidur normal sedangkan lainnya dipotong mulai 2 hingga 4 jam setiap malamnya.

Kelompok pertama tadi lalu mendapatkan waktu tidur hampir sepanjang 7 jam malam dan digrup lain dibatasi hanya 4 jam semalam.

Perbedaan ini dibuat sedemikian rupa agar dapat diteliti dampak dan kapan efek negatif ini mulai berjalan.

Setelah beberapa pekan kedua grup kemudian diminta untuk memberi nilai bagi sejumlah produk sambil didengarkan suara kebisingan. Peneliti mengatakan hal ini sengaja dilakukan untuk memicu kondisi tak nyaman hingga kemarahan.

Kepala penelitian, Professor Zlatan Krizan menyatakan temuannya dari peneltian tersebut adalah tak berbeda dengan penelitian sebelumnya.

Kurang tidak dapat mempengarunhi sifat seseorang hingga menjadi pemarah dan memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan mereka.

"Secara umum, kemarahan cenderung lebih tinggi pada mereka dengan batasan jam tidur," jelas Krizan.

"Kami memanipulasi agar timbul suara berisik selama penelitian, dan seperti diduga, orang-orang cenderung lebih marah ketika bunyinya semakin tak enak. Ketika jam tidur dibatasi, orang-orang juga dilaporkan semakin marah terlepas dari kebisingan yang dialami," tandasnya.

Cek Juga : 
Labels:

Posting Komentar

[disqus][facebook][blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget