Teknologi memang banyak membantu dan memudahkan pekerjaan kita termasuk didalamnya KTP Elektronik yang memiliki chip seperti kartu kredit, ATM dan SIM Card. Chip didalamnya berfungsi untuk menyimpan data - data pribadi kita sehingga dapat dengan mudah kita diidentifikasi dan diberikan bantuan seperti terhubung kesuatu jaringan.
Dari kabar terbaru yang didapat oleh Situs poker online kini banyak malware atau piranti lunak jahat yang menargetkan kartu pembayaran yang menggunakan teknologi seperti itu, Chip dan Pin mulai disasar oleh sekelompok penjahat didunia maya.
Para ahli dari salah satu perusahaan antivirus dan keamanan dunia digital dari Kaspersky Lab mengatakan bahwa kelompok dibalik dari malware mesin kasir POS (point of sales) Prilex dapat dengan mudah menduplikasi kan data kartu tersebut ke kartu baru.
Kartu baru tersebut kemudian dapat dengan mudah digunakan untuk berbelanja dan melakukan pembayaran layaknya kartu asli. Meski ancaman ini masih belum masuk ke Indonesia namun pelan tapi pasti akan menyebar. Ancaman jenis ini banyak ditemukan didaerah Amerika Latin dan populer karena ini merupakan salah satu bentuk kejahatan yang mudah dan sangat menguntungkan.
Selain itu setelah data dalam kartu tersebut diduplikasi ke kartu baru maka dapat dengan mudah ditelsuri dan mereka dapat dengan mudah melancarakan serangan didunia nyata dan melakukan intimidasi.
Kartu pembayaran sistem chip
Penggunaan kartu pembayaran saat ini memang banyak yang sudah digunakan oleh smart chip dan PIN dan juga telah berkembang dalam beberapa dekade terakhir. Namun implementasi dan pengadopsiannya yang terus berkembang ini membuat para penjahat menjadi lebih jeli lagi.
Para ahli Kaspersky Lab mengatakan bahwa dari hasil pantauan mereka kejahatan siber dibidang keunangan di Amerika Latin terus berkembang dan mereka menemukan bahwa malware Prilex telah berevolusi untuk menargetkan teknologi jenis ini.
"Teknologi Chip dan PIN masih relatif baru di beberapa bagian dunia, seperti AS, dan orang-orang mungkin kurang menyadari risiko kloning dan penyalahgunaan kartu pembayaran. Di Brasil, malware Prilex telah berevolusi dan mengambil keuntungan dari penerapan standar industri yang salah hal ini menyoroti pentingnya mengembangkan standar bukti keamanan yang aman di masa mendatang untuk teknologi pembayaran," ungkap Thiago Marques, Analis Keamanan di Kaspersky Lab melalui keterangan resminya, Jumat (23/3).
Dikatakan bahwa malware jenis Prillex yang menargetkan kartu pembayaran yang menggunakan teknologi chip dan pin ini sudah aktif sejak 2014 silam dan hingga kini sudah ramai didunia maya dan perkembangannya ini melihat dari adanya upaya migrasi dari serangan ATM terhadap sistem POS yang dikembangkan oleh vendor di Brazil.
Hal ini memungkinkan para penjahat untuk melakukan transaksi penipuan ditoko manapun baik online maupun offline dengan menduplikasikan kartu kosong dengan data chip yang dicuri tadi.
Ini adalah pertama kalinya para penjahat begitu ahli menggunakan serangkaian alat yang lengkap dan menggunakannya untuk melakukan transaksi penipuan. Kartu pembayaran ini sialnya dapat digunakan diseluruh outlet dan vendor dengan sistem POS.
Cek Juga : Cara Tarik Dana PKV Games
Spesifikasi Prillex
Malware ini umumnya terdiri dari 3 bagian. Malware yang memodifikasi sistem POS dan menduplikasikan informasi kartu pembayaran server yang digunakan untuk mengelola informasi yang diperoleh secara ilegal.
Komponen kedua adalah aplikasi bagi penyerang yang dapat digunakan oleh malware dari 'klien' untuk melihat, mengkloning atau menyimpan statistik yang terkait dengan kartu. Ini adalah fitur utama dari malware ini. Model kejatahan terpadu dimana semua kebutuhan yang diperlukan sudah disediakan termasuk kompenen terakhir perihal antarmuka UI yang sederhana dan mudah.
Dari data yang didapat malware ini didistribusikan dan disebarkan secara manual / konvensional dimana korban diyakinkan untuk diberikan akses kekomputer mereka dari jarak jauh. Hal ini kemudian digunakan untuk menginstall malware prillex. Sebagian besar dari korban ini berasal dari toko tradisional seperti pom bensin, supermarkaet dan pasar ritel biasa di Brazil sana.
"Di sini kami berurusan dengan malware yang benar-benar baru, yang menawarkan segala sesuatunya kepada penyerang mulai dari antarmuka pengguna yang grafis hingga modul yang dirancang dengan baik sehingga dapat digunakan untuk membuat struktur kartu pembayaran yang berbeda," terangnya.
Baca Juga : Amankan data pribadi saat main Facebook
Posting Komentar