Go Jek lagi - lagi menjadi perbincangan hangat setelah Kepala Lembaga Demografis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Turro S. Wongkaren mengatakan bahwa Go-Jek memiliki dampak yang besar bagi perekonomian Indonesia.
Komentar tersebut muncul setelah muncul survey yang dilakukan oleh lembaganya tersebut. Penghasil keseluruhan pengemudi Go-Jek sebesar 8.2 Triliun Rupiah sementara pendapatan dari UMKM hanya sebesar 1.7 Triliun. Mitra UMKM ini merupakan usaha yang tegabung dalam aplikasi Go-Food.
Bila keduanya digabung maka angkanya lebih fantastis lagi bisa mencapa hingga 10 Triliun Rupiah. Angka ini hanya antar Go-Jek dan Go-Food saja karena survei ini hanya untuk driver sepeda motor dan UMKM jadi ini belum mencakup hal lain pada perusahaan Go-Jek seperti Go-Car dan sebagainya.
Cek Juga : Situs Poker Online Terpopuler
Menambahkan hal tersebut Turro mengatakan bahwa sebanyak 89 persen responden dari survei memberikan dampak yang baik bagi masyarakat umum. Bahkan sebagian besar responden mengatakan bila Go-Jek bubar atau ditiadakan maka akan memberikan dampak buruk bagi mereka.
Sementara itu 78 persen responden mengaktana bahwa bila Go-Jek berhenti beroperasi maka akan membawa dampak buruk bagi masyarakat.
Survei ini sendiri dilakukan terhadap 7.500 responden yang terdiri dari 3315 pengemudi roda dua, 3465 konsumen dan 806 mitra UMKM dari 9 wilayah. Ke 9 wilayah tersebut antara lain Bandung, Bali, Balikpapan, Jabodetabek, Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang dan Surabaya.
Dissi lain, survey yang dilakukannya tersebut ada sebanyak 30 persen yang mengatakan bahwa mitra UMKM mereka diuntungkan dan 64 persen lainnya tidak ada komentar ketika ditanya hal tersebut. Salah satu temuan menarik dalam survey tersebut adalah bila para pelanggan Ojol rata - rata memiliki anggaran pengeluaran bulanan sebesar 2.55 juta per bulan.
Posting Komentar