Kebocoran data lagi!! Google hentikan layanan sosial media Google+ Google plus
Belakangan ini diketahui terjadi kebocoran data dari pihak Google dikarenakan kasus yang hampir serupa dengan Facebook beberapa waktu yang lalu.
Kini google telah membatasi data user yang akan dishare dengan aplikasi pihak ketiga.
Perusahaan induk Google, Alphabet Inc telah mempublikasikan rencana mereka untuk menutup layanan jaringan sosial media mereka Google+. Meski tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini tapi mereka sudah mengakui adanya kebocoran data diaplikasi tersebut.
Setidaknya ada hingga 500ribu data pengguna pribadinya yang sudah bocor dan mungkin disalahkan gunakan oleh pihak luar. Kendati demikian masalah ini seharusnya sudah diperbaiki dengan update patch terbaru Google pada Maret lalu.
Pada update tersebut Google sudah memberikan aturan ketat dari bagaimana Google berbagi data dengan aplikasi lain selain dari milik mereka. Demikian pernyataan google sebagaiman dimuat pada situs bandarkiu online.
Harian ekonomi Wall Street sendiri sudah mempublikasikan hal tersebut dan melaporkan bahwa Google memutuskan untuk tidak memberitahu adanya masalah ini karena khawatir bisa menjadi skandal besar seperti yang dialami oleh sosial media besutan Mark Zuckerberg, Facebook.
Selain dari kehebohan, Google juga takut bahwa nanti ada aplikasi pihak ketiga lain yang sebenarnya tidak tahu mengenai celah keamanan ini menjadi tahu dan segera mengekploitasinya.
Laporan ini sudah diterima dan diverifikasi sendiri oleh Direktur Eksekutif Sundar Pichai mengenai celah keamanan dan kebocoran data pada platform Google.
Meski begitu Google sendiri tetap menutup mulut mereka rapat - rapat dan tidak ada komentar sama sekali dalam hal ini.
Latar belakang Google+
Menurut harian situs poker online terpopuler Google+ pertama kali diluncurkan pertama kali pada 2011 untuk menyaingi layanan sosial media rival mereka, Facebook
Google kali ini kalah beberapa langkah dibandingkan Facebook karena ditahun yang sama Facebook sudah begitu kokoh dan media iklan mereka sudah matang hingga bisa memberikan data kepada pengiklan mengenai apa saja yang dishare oleh pengguna, apa yang mereka lihat dan juga kegiatan online lainnya.
Sementara itu Google+ berusaha mencontoh Facebook dalam hal update status, news feed juga izin kepada pemilik akun untuk menggelompokkan teman - teman mereka kedalam circles.
Namun sayang Google+ tak begitu berhasil dipasaran meski sudah melakukan banyak trial & error juga eksperimen namun Google Plus tidak berhasil dipasaran.
Pengguna yang sedikit juga berbagai masalah teknis lainnya membuat Google+ kalah dari platform sosial media rival mereka meski G+ adalah besutan raksasa internet Google.
Diketahui hingga kini ada sekitar 2 milliar akun terdaftar platform sosial media Google Plus. Sayangnya akun yang aktif hanyalah sekitar 400juta akun saja dan kebanyakan pun adalah akun bisnis.
Cek Juga : Alibaba mulai kembangkan chip kecerdasan buatan sendiri
Posting Komentar