Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan secara terbuka kepada media bahwa kebocoran data dan skandal Facebook dan Cambridge Analytica bisa menyebabkan Facebook disanksi bahkan diblokir seperti platform sosial medai Tumblr yang baru - baru ini diblokir oleh Kemenkominfo.
Terkait pembocoran data user oleh Facebook dan penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica jika hal tersebut benar maka Kemkominfo bisa memblokir Facebook atau memberikan sanksi sesuai dengan peraturan Menteri (PM) Kominfo Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dan Undang - Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
Dikatakan sanksi yang diberikan kepada Facebook bisa bermacam - macam dari mulai dari sanksi administrasi hingga pemblokiran secara sepihak oleh Kemkominfo. Dikatakan sejauh ini pemerintah tengah menunggu kabar dari perwakilan Facebook Indonesia terkait jumlah pengguna Indonesia yang menjadi korban dari penyalahgunaan data oleh Cambridge Analytica melalui Facebook. Kemkominfo juga akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian terkait hukuman tersebut.
"Sanksinya bisa mulai dari administrasi, hukuman badan sampai 12 tahun dan denda hingga Rp 12 miliar," jelas Rudiantara dalam pesan singkat yang dikutip dari Situs Poker Online Terpopuler.
"Kami sedang meminta angka pastinya," jelasnya.
Cek Juga : Cara Daftar PKV Games Android
Pengakuan Facebook
Sebagaiman diketahui pada siaran pers Facebook pada Rabu, 4 April 20188 mereka mengakui bahwa terdapat hingga 87 juta data pengguna yang dimungkinan disalah gunakan oleh CA.
Dari 87 juta data tersebut sebagai besar adalah pengguna Facebook dari Amerika Serikat atau sekitar 81.6 persen data yang disalah gunakan. Selain dari Amerika Serikat ada juga data dari Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah penduduk paling banyak bermain sosial media Facebook.
Indonesia masuk dalam urutan ketiga data yang disalah gunakan. Sekitar 1.3 persen dari 87 juta data yang bocor adalah data user Indoneia. Kemudian ada Filipina yang datanya bocor dan disalah gunakan sebanyak 1.4 persen.
Selain dari ketiga negara tersebut, Amerika Serika, Indonesia & Filipina ada beberapa negara lain seperti Inggris, Mexico, Kanada, India, Brazil, Vietnam dan Australia pula yang menjadi korban dari skandal Facebook dan Cambridge Analytica.
Baca Juga : Amankan data pribadi saat main Facebook
Posting Komentar