Edukasi moral dan itikad kerja mungkin kita masih kalah jauh dari negara - negara tetangga atau mungkin karena himpitan ekonomi seseorang menjadi mengambil jalan pintas dan berkehendak sesuka hati untuk mencari keuntungan. DaftarKiu.com
Begitu lah yang terjadi di SPBU Surabaya, 2 pegawai SPBU di Surabaya itu diciduk aparat kepolisian setelah ketahuan menyelewengkan BBM bersubsidi. 2 pegawai ini dibekuk oleh annggota Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jawa Timur.
Dari hasil penyelewengan BBM bersubsidi ini masing - masing pelaku mendapatkan keuntungan sebesar 18jt per bulan nya.
Dua orang yang diamankan ini masing - masing berinisial EP (38) adalah sopir truk BBM dan IH (33) pengawas SPBU dijalan Tegal Sari, Surabaya. Modus mereka ialah mengalokasikan BBM yang harusnya didistribusikan kedaerah itu jadi ada titik - titik tertentu mereka berhenti dan tangki dikencingkan.
"Modusnya, BBM yang seharusnya didistribusikan di daerah lain, dialokasikan di Surabaya. Itu 'dikencingkan' (dijual) di sini (Surabaya)," beber Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jawa Timur, AKBP Rofiq Ripto Himawan, Selasa (27/2).
Cek Juga : Ganti Akun PKV Games
Modus penipuan IH &EP
Dalam kasus penipuan ini IH berperan sebagai agen penimbun dari BBM subsidi yang dikeluarkan dari tangki mobil tadi. Kemudian oleh EP dimasukkan kedalam tandon yang tidak sesuai fungsinya. Seperti tandan BBM jenis Pertamax diisi dengan Premium dan Pertalite.
"Jadi, Premium dan Pertalite dijual dengan kemasan Pertamax. Kemudian Bio Solar dijual kemasan Dexlite," ungkapnya.
Tidak tanggung - tanggung keduanya beroperasi secara masif dan per harinya kedua orang ini bisa menjual hingga 1.8 ton BBM bersubsidi yang seharusnya didistribusikan kewilayah lain di luar Surabaya. "Dari hasil pemeriksaan, aksi ini sudah berjalan selama tiga tahun. Masing-masing pelaku, diduga mendapat untung sekitar Rp 18 juta setiap bulan," ucapnya lagi.
Roriq mengatakan kalau apa yang dilakukan oleh 2 tersangka ini sangat merugikan pemerintah terutama masyarakat yang memang sangat membutuhkan BBM bersubsidi dari pemerintah ini. Kedunya gagal menjalankan tugasnya dan malah mencari keuntungan dari jabatan dan posisi mereka..
"Mengonsumsi BBM yang tidak sesuai keinginan, ini menjadi hal serius dan menjadi atensi Polda Jatim. Ini akan kita proses sampai tuntas. Secara regulasi, memang ada beberapa hal yang perlu kita koordinasikan dengan Pertamina," tandasnya.
Posting Komentar