Per 30 Mei 2018 kemarin, dikatakan oleh Kemenkominfo, Rudiantara. Konten - konten didunia maya yang mengandung unsur radikalisme sudah berangsur dan menurun drastis. Tercatat adalah sekitar 4078 lebih konten radikalisme yang sudah ditangani oleh Kemenkominfo. Situs Poker Online Terpopuler
Keseluruhan 4078 lebih konten tadi kebanyakan adalah konten radikalisme dan konten negatif yang tidak mendidik. Penanganan yang dilakukan pun bermacam - macam dan berbeda. Jadi disesuaikan dengan kondisi dan konten tersebut.
Beberapa konten, situs dan akun media sosial sudah terblokir. Lebih lanjut pria yang akrab disapa dengan Chief RA ini mengatakan bahwa data tersebut berdasarkan yang sudah selesai diproses oleh timnya dan sudah dimilikinya. Namun separuh dari konten tersebut adalah berasal dari media sosial seperti platform Facebook dan Instagram.
"Sekarang trennya sudah mulai menurun," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara saat acara buka puasa bersama dengan para pemangku kepentingan di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Kamis (31/5).
"Puncaknya terjadi pada tanggal 21 Mei kemarin. Tapi kami terus menyisir dan melakukan verifikasi lagi. Kami pantau terus," ungkapnya.
Pemrosesan cepat oleh Chief RA ini menyusul kejadian teror bom baru - baru ini digereja. Penurunan konten negatif didunia maya ini diharapkan akan memberikan efek jera dan efek positif kepada para netizen. Jadi bukan semata - mata sensor terhadap konten yang tidak pro pemerintah.
Cek Juga : Tarik Dana PKV Games
Gencar berpatroli
Penurunan konten radikalisme ini tidak berakhir sampai disini namun pihak Kemkominfo akan terus gencar berpatroli dimedia sosial dan dunia maya terkait konten radikalisme yang bisa membahayakan kehidupan bermasyarat di Indonesia.
Selain dari Facebook dan Instagram, platform berbagi pesan instan gratis dari Telegram juga terkena dampak pemblokiran oleh pihak Kemenkominfo. Diidentifikasikan sudah ada sebanyak 280 akun penyebar konten negatif dan radikalisme di Telegram sudah diblokir. Facebook dan Instagram sebanyak 450 akun.
Sementara untuk platform berbagi video raksasa didunia maya, Youtube juga sudah terindentifikasi sebanyak 250 akun namun baru 40 - 70 persen saja proses pengerjaan. Selebihnya di Twitter ada 60 - 70 akun dan sudah separuhnya terblokir dengan sempurna oleh tim Kemkominfo.
"300 dari 450 akun itu, sudah ditake down," ungkap Menkominfo.
"Sisanya masih dalam proses pemantauan Kepolisian," terangnya.
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.