Kecanggihan informasi dan teknologi dimasa sekarang ini kembali melahirkan varian baru dari teknologi baterai. Baterai sebagaimana kita ketahui dan ramai dipakai dipasaran adalah baterai yang menggunakana Lithium Ion. Baterai jenis ini memang sedang dalam masa jaya nya seiring dengan pertumbuhan smartphone.
Kini dikabarkan oleh Situs Poker Online Terpopuler Baterai Lithium Ion ini akan mendapatkan upgrade terbaru dimana memang teknologi ini sudah dipakai sudah cukup lama. Nyatanya saat ada beberapa alternatif lain dari baterai. Terbaru dari teknologi ini adalah baterai dengan menggunakan air dan karbon digadang - gadang menjadi kandidat terkuat.
Peneliti dari RMIT University of London belum lama menciptakan prototipe baterai proton berbasis bahan dasar karbon dan air. Diklaim baterai buatan mereka ini lebih ramah lingkungan dan hemat biaya.
"Saat ini kita semua disibukkan mencari sumber energi terbarukan (renewable energy). Dampaknya, banyak permintaan yang signifikan terhadap teknologi untuk memanfaatkan bahan yang lebih murah, tetapi tersedia banyak di pasaran," ujar pimpinan penelitian Profesor, John Andrews.
Andrews juga menjamin baterai buatannya bisa diisi ulang. Lantas, seperti apa proses di balik pembuatan baterai berbasis bahan dasar karbon dan air ini?
Cek Juga : Install PKV Games Android
"Kami menggunakan karbon untuk menyimpan proton yang diciptakan oleh kandungan air. Jadi, baik karbon dan air memang sudah tersedia banyak di Bumi. Ini tentu akan kita manfaatkan," ujarnya kepada Agen Referral.
Meski demikian Andrews dalam kesempatan yang sama mengungkap baterai tersebut masih dalam bentuk prototipe dan butuh waktu lama untuk dapat diimplementasikan dan ramai digunakan seperti baterai Lithium Ion ini.
Penemu Lithium Ion siap keluarkan kemampuan terbaik dari baterai jenis ini
Diketahui salah satu dari penemu baterai Lithium Ion, John Goodenough dilaporkan tengah mengembangkan baterai dengan teknologi terbaru. Baterai ini dikatakan dapat melebih kemamapuan baterai terbaik saat ini hingga 3 kali lipat.
Dikutip dari Situs Bandar Kiu Online Terbaik, Goodenough bersama dengan timnya berencana menggantikan cairan elektrolit dengan kaca. Komponen kaca dipilih sebagai alternatif karena dapat membuat baterai lebih cepat diisi dayanya dan dapat meningkatkan kapasitas baterai secara signifikan. Namun tetap aman dari ledakan dan bisa berfungsi dalam suhu paling rendah sekalipun.
Meski dalam tahap pengembangan namun baterai ini mendapatkan banyak perhatian ketika diumumkan di Jurnal Energy & Environmental Science.
Meski ide ini baik dan mendapat banyak tanggapan positif. Namun baterai ini belum dapat digunakan untuk waktu dekat ini karena masih dalam tahap pengembangan. Untuk saat ini kita nikmati saja baterai Lithium Ion saja.
Baca Juga : Snap Inc rumahkan 200 lebih karyawan mereka
Posting Komentar